Penulis : Rizal Hidayat,Dr. Yosafat Donni H.
Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki wilayah pesisir yang termasuk dalam wilayah strategis yang rawan mengalami ancaman dari bencana alam. Salah satu ancaman dari bencana alamdi wilayah pesisir adalah kenaikantinggimuka laut. Kenaikan tinggi muka laut dapat menyebabkan pengaruh di wilayah pesisir, salah satunya adalah banjir rob. Seiring berkembangnya waktu,kejadian banjir rob yang terjadi di wilayah pesisir Bandar Lampung dan Tanggamusdiakibatkan oleh kenaikan tinggi muka laut.Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis banjir rob menggunakan Delft3d untuk memodelkan tinggi muka lautpadakejadian banjir rob di wilayah Bandar Lampung dan Tanggamus.Keluaran model berupa tinggi muka air laut diverifikasi dengan menggunakan data pengamatan pasang surutBIG yang selanjutnya digunakan dalam menganalisis ketinggian muka air laut. Data akumulasi curah hujan dari GPM IMERGdanangin dari ERA5 ECMWFdianalisis untuk menggambarkan kondisi hidrometeorologi selama kejadian banjirrob. Berdasarkan simulasi tinggi muka laut yang telah dilakukan dengan menggunakan model Delft3D secara timeseries, diketahui bahwa hasil model Delft3D mampu menyimulasikan kondisi tinggimuka laut di pesisir Bandar Lampung dan Tanggamus dengan baik. Namun, hasil yang ditampilkan oleh model Delft3D masih menunjukkan nilai yang underestimatedan dibutuhkan koreksi datum untuk menyesuaikan hasil model dengan data pengamatan tinggi muka lautdariBadan Informasi Geospasial (BIG). Performa model Delft3D dapat dikatakan cukup baik berdasarkan hasil verifikasi model Delft3D terhadap data pengamatan Badan Informasi Geospasial (BIG). Kondisi pasang surut dan parametermeteorologiyaitu angin dan curah hujanpada saat kejadian banjir rob di pesisir Bandar Lampung dan Tanggamus secara umum memberikan kontribusi sebagai pendukung terjadinya banjir rob.
Kata kunci: Banjir rob, tinggi muka laut, Delft3D, pesisir.