Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sebagai salah satu instansi yang mempunyai tupoksi untuk menyediakan dan mendiseminasikan informasi gempabumi, berkewajiban untuk selalu memastikan informasi yang diberikan kepada institusi interface, dalam hal ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dapat diterima dan dipahami dengan baik.
Unit Pelaksana Teknis (UPT) Geofisika di daerah sebagai kepanjangan tangan BMKG Pusat mempunyai peran yang sangat penting sebagai mitra institusi interface dalam memberikan pemahaman yang benar kepada BPBD mengenai informasi gempabumi tersebut, sehingga informasi gempabumi dari BMKG dapat segera diteruskan dengan segera kepada pihak-pihak yang terkait agar segera diambil tindakan yang diperlukan.
Kabupaten Pesisir Barat merupakan salah satu kabupaten yang mempunyai risiko tinggi terhadap bencana tsunami di Pulau Sumatera disebabkan karena keberadaan zona subduksi antara Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Eurasia yang berada dekat di sebelah barat Sumatera. Zona subduksi Laut sebelah barat Sumatera merupakan sumber gempa bumi tektonik yang dapat menjadi sumber potensial terjadinya tsunami. Hal ini terlihat dari historis kejadian tsunami di selatan jawa antara lain pada tanggal 11 September 1921 (M7,5) dan 17 Juli 2006 (M7,7) yang keduanya melanda beberapa daerah di selatan jawa termasuk Kabupaten Pangandaran. Disamping itu, wilayah di hampir seluruh lepas pantai Kabupaten Pesisir Barat merupakan kawasan wisata yang cukup ramai dikunjungi wisatawan. Desa Pengandaran di Kabupaten Pesisir Barat dengan Pantai Pangandaran sebagai salah satu destinasi yang cukup populer dan banyak dikunjungi wisatawan, baik wisatawan domestik maupun mancanegara, tentunya perlu mendapatkan perhatian khusus akan risiko terjadinya tsunami.
Sebagai wilayah yang memiliki tingkat kerawanan bencana tsunami yang tinggi, maka perlu disiapkan sistem mitigasi bencana tsunami di wilayah tersebut. Mitigasi merupakan tindakan untuk mengurangi atau meminimalisir potensi dampak negatif dari suatu bencana. Tujuan utama mitigasi bencana adalah untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh bencana khususnya terhadap masyarakat. Langkah konkrit yang harus dipersiapkan dalam upaya mitigasi bencana tsunami adalah menyiapkan rencana dan sistem evakuasi bagi masyarakat yang terpapar langsung dampak bencana tsunami.
Berdasarkan alasan diatas, Stasiun Geofisika Kelas III Lampung Utara pada APBN 2021 melakukan kegiatan Sekolah Lapang Gempabumi. Dalam kegiatan ini UPT Geofisika melibatkan BPBD Kabupaten dan stakeholder di daerah. Kegiatan Sekolah Lapang Geofisika di Kabupaten Pesisir Barat ini berlangsung selama 2 (dua) hari yaitu pada tanggal 28- 29 Oktober 2021 yang dilaksanakan di Aula Hotel Sartika Kecamatan Pesisir Tengah Kabupaten Pesisir Barat. Pada masa pandemi covid-19 saat ini, kegiatan Sekolah Lapang Gempabumi di Kabupaten Pesisir Barat tahun 2021 dilaksanakan dengan selalu memperhatikan standar protokol kesehatan covid-19 sehingga kegiatan dapat dilaksanakan dengan baik.
Adapun tujuan dari Sekolah Lapang Gempabumi ini adalah:
- Menguatkan peran Stasiun Geofisika Lampung Utara dalam hal ini sebagai perpanjangan tangan BMKG Pusat berperan dalam memberikan pemahaman yang benar mengenai mitigasi gempabumi kepada BPBD Kabupaten Pesisir Barat sebagai institusi interface.
- Menguatkan peran BPBD Kabupaten Pesisir Barat sebagai simpul utama rantai komunikasi di daerah dalam memberikan informasi dan arahan yang benar kepada SKPD terkait dan masyarakat terkait peringatan dini tsunami.
- Membangun sikap tanggap gempabumi dan tsunami bagi masyarakat dan sekolah yang berada di wilayah potensi gempabumi dan tsunami.
- Mempersiapkan Pekon Kampung Jawamenjadi Komunitas Siaga Tsunami, sebagai bagian dari upaya pengajuan Tsunamy Ready Community di level Internasional (UNESCO)
Jumlah peserta Sekolah Lapang Gempabumi seluruhnya adalah 45 orang, terdiri dari BPBD Kabupaten Pesisir Barat, Pekon Seray,Bhabinkamtibmas Kec. Pesisir Tengah, Pekon Kampung Jawa, Bhabinsa Kecamatan Pesisir Tengah, Pekon Way Redak, Dinas Kominfo Kab. Pesisir Barat, Kelurahan Pasar Kota Krui, DKP Kab. Pesisir Barat, Hotel Sartika, Dinas Pariwisata Kab. Pesisir Barat, Hotel Sunset Beach, Dinas Sosial Kab. Pesisir Barat, Hotel Cahaya Agung, PMI Kab. Pesisir Barat,Karang Taruna, TAGANA Kacamatan Pesisir Tengah,Nelayan,Rumah Tahanan Kabupaten Pesisir Barat, RAPI,SMAN 1 Pesisir Selatan Kab. Pesisir Barat,Wartawan Media Cetak,SMKN 1 Krui Kab. Pesisir Barat,Wartawan Media Elektronik, MAN 1 Krui Kab. Pesisir Barat, Bandara Muhammad Taufiq Kiemas, SMPN 2 Krui Kab. Pesisir Barat dan MDMC Pesisir Barat
Dari kegiatan ini diharapkan masyarakat dapat lebih tanggap terhadap informasi peringatan tsunami sehingga dapat meminimalisasi korban jiwa jika ada bencana datang.